Cerita
diawali oleh kelahiran Grenouille yang dilahirkan begitu saja oleh sang ibu. Dan ibu mengira bayi itu udah meninggal dan berencana membuangnya nanti bersama
sisa-sisa perut ikan yg ia jual. Pada saat itu, hal
tersebut merupakan tindak kriminal yang tidak termaafkan, jadi tangisan
pertama Grenouille mengantarkan ibunya ke tiang gantungan.
Grenouille
pun dikirim ke panti asuhan. Dari kecil ia sudah menampakkan
keanehan-keanehan dan setiap orang akan merasa takut jika berdekatan
dengan nya. Setelah remaja ia dijual sama si ibu panti ke tukang samak
kulit kambing. Disanalah ia besar dengan segala kepatuhan.
Penciumana
yang tajam membuatnya bisa menghirup berbagai macam aroma yang tidak
bisa dirasakan oleh orang lain. Ia menjadi rakus akan aroma dan
berkeinginan untuk menghirup dan mengenal segala macam aroma di seluruh
dunia.
Pada
suatu ketika, si Grenouille ikut ke kota membantu bosnya untuk mengatar
kulit kambing. Disitulah ia bertemu dengan seorang gadis cantik yang
memiliki aroma tubuh yang benar-benar memikat.
Ia terpesona dan mengikutinya dan tanpa sengaja membunuhnya. Grenouille sangat menyesali perbuatannya, bukan karena ia telah membunuh tapi karena ketika sang gadis mati aromanya pun juga ikut menghilang.
Ia terpesona dan mengikutinya dan tanpa sengaja membunuhnya. Grenouille sangat menyesali perbuatannya, bukan karena ia telah membunuh tapi karena ketika sang gadis mati aromanya pun juga ikut menghilang.
Akhirnya
Grenouille mendatangi seorang ahli parfum terkenal namun hampir
bangkrut di Paris, dan meminta diajarkan untuk mempertahankan aroma
segala benda Dan untuk meyakinkan
si ahli parfume, Grenouille menciptakan
parfume yang sama persis dengan parfume paling terkenal saat itu.
Padahal ia tak punya keahlian apa-apa selain penciumannya yg tajam.
Apa
yang dilakukan Grenouille membuat si ahli Parfume terpesona, dan segera
membelinya dengan harga mahal dari si tukang samak kulit kambing.
Grenouille
pun bekerja meramu berbagai macam parfume
baru yang menbuat si ahli parfume menjadi terkenal lagi sekaligus melampaui masa kejayaannya jaman dulu. Giuseppe
Baldini, si ahli parfume mengatas namakan semua karya Grenouille atas
namanya, tapi Grenouille tak masalah asal ia bisa diajari bagaimana
caranya mempertahankan aroma. Kemudian, Baldini mengajarkan inti dari sebuah parfum,
Baldini
mengajarkan bahwa parfume itu terbagi menjadi tiga bagian: luar, inti,
dan dasar. Masing-masing bagian memiliki 4 esensi jadi totalnya ada 12
esensi. Bagian luar memiliki kesan pertama yang aromanya hanya
berlangsung beberapa menit. Kemudian beralih ke bagian inti yang
merupakan tema dari parfume yang bertahan selama beberapa jam. Dan
akhirnya pada bagian dasar merupakan jejak dari parfum dan berlangsung
selama beberapa hari. Baldini menambahkan bahwa orang Mesir percaya
kalau parfume yang asli jika ditambahkan satu esensi tambahan yakni
esensi ke-13, maka akan menjadi parfume yang sangat kuat dan dapat
membuat orang yang menciumnya merasa seperti di surga. Ke-12 esensi
sudah ditemukan tapi esensi ke-13 yang merupakan esensi utama tidak
pernah teridentifikasi. Inilah yang memicu Granouille pargi ke Grasse,
tempat yang dikatakan Baldini sebagai kota dimana para ahli Parfume
lahir dan bersaing.
Setelah
belajar bagaimana caranya mengekstrak esensi dari suatu benda dengan
Baldini, Grenouille tidak cukup puas. Ia pun pergi ke Gresse untuk
belajar teknik 'enfleurage' yaitu metode menangkap minyak esensi.
Grenouille meninggalkan baldini dengan 100 formula parfume yang membuat
Baldini mau melepas kepergiannya. Tapi secara aneh, Baldini meninggal
ditimpa rumahnya setelah beberapa menit kepergian Grenouille.*dia
mungkin adalah anak setan hehehe
Dalam
perjalanan ke Gresse Baldini sempat teralihkan perhatian dan menjadi
orang gua selama beberapa tahun. Tapi suatu hari ia tersadar akan satu
hal, semua hal di dekatnya memiliki bau, semua benda, semua makhluk,
kecuali dia. Akhirnya Grenouille menyadari tujuannya semula dan kembali
berjalan menuju Gresse. Ia ingin mencari baunya sendiri. Bau dengan 13
esensi yang ia ciptakan dalam bentuk sebuah parfume.
Di Gresse lah, Grenouille bertemu dengan seorang gadis yang sangat cantik dengan aroma yang sangat memabukkan, Laura.
Ia
tak ingin kehilangan aroma tubuh memikat lagi. Karena itu ia menyimpan
Laura sebagai esensi ke 13. Sebelum itu, ia mulai membunuh gadis-gadis
tercantik di kota Gresse sebagai ke 12 esensi. Dari pelacur, putri
bangsawan, hingga biarawati, dibunuh dengan rapi dan dijadikan ke-12
esensi Grenouille. Semua korban ditinggal dalam keadaan telanjang bulat.
Awalnya para petinggi kota beranggapan bahwa pembunuhnya adalah
pemerkosa, namun setelah mayat-mayat korban diidentifikasi, mereka
ditinggalkan dalam keadaan masih perawan. Dan ketika ke-12 esensinya lengkap, ia sudah siap untuk memanen esensi ke-13, Laura, gadis cantik putri saudagar kaya.
Namun
sebelum rencana tersebut terwujud, ayah Laura, Antoine Richis membawa
kabur anaknya dari kota yang sangat tidak aman tersebut. Ia yakin bahwa
si pembunuh berantai gadis perawan di Gresse pastilah mengincar putrinya
juga. Richis pun membawa kabur Laura dan singgah disebuah penginapan
terpencil tanpa tahu kalau Grenouille sudah mengikuti mereka. Dan ketika
semua orang di kota mendapatkan bukti bahwa Grenouille la sang pembunuh
tersebut, Grenouille telah mendapatkan esensi ke-13 nya.
Grenouille
pun ditangkap, namun ia tak sakit hati. Dengan parfume 13 esensi
ditangannya, ia merasa puas. Saatnya lah ia menguji parfume tersebut di
depan ribuan orang yang membencinya, di kota Gresse untuk mendapatkan
hukuman mati. Namun saat ia muncul, orang-orang tak lagi mampu
mebencinya. mereka semua berubah mencintainya, menghormatinya, menangis
karenanya. Sang pastur pun bersujud padanya dan menyebutnya sebagai
malaikat dan tidak bersalah. Baldini
benar, ke -13 esensi dalam parfume yang ia pakai membuat semua orang
yang ada disitu merasakan surga dan menggapnya sebagai malaikat.
Dan
terjadilah, perzinahan masal, akibat ketidak sadaran ribuan orang
tersebut. Awalnya Grenouille bangga, namun akhirnya ia merasakan
kehampaan yang aneh dan menyakitkan. Ia ingin dicintai secara wajar
bukan dipuja.
Akhirnya
ia memutuskan untuk pergi dari Gresse. Orang-orang di Gresse yang
terbangun dalam keadaan telanjang dan malu menggap hal tersebut tidak
pernah terjadi. Tidak membicarakannya dan menghukum orang lain sebagai
tersangka pembunuhan. Lalu mengaggap kejadian tersebut sudah selesai.
Sedangkan
Grenouille, ia kembali ke paris. Ke tampat ia dilahirkan, ke pasar ikan
yang kotor dan dipenuhi pengemis yang kelaparan. disana ia menuangkan
semua sisa parfume ke tubuhnya sehingga membuat semua orang disitu
beranggapan sedang melihat malaikat. Dan mereka memakannya.
Berikut Thiler Parfume: The Story Of a Murderer
Sumber: http://duestinae89.blogspot.com/2010/07/perfume-story-of-murdered.html
Wynn Resorts, Limited (WYNN) - Jeopardy - Jeopardy - MTVHub
BalasHapusWynn Resorts, Limited (WYNN) In 전라남도 출장마사지 a 영주 출장마사지 video interview, Wynn Resorts Director and 포천 출장안마 Chief Operating Officer Rick 광주 출장마사지 Gray 인천광역 출장샵 discussed the company's position in